Nama: Thoriq Jubairi Mahdi NPM: 22312041 Kelas: Informatika 22A Program Studi: Informatika
Life Cycle Basis Data
Dalam merancang sebuah database, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut disebut dengan Database Sytsem Development Life Cycle. Siklus hidup dari sebuah database mulai dari dirancang sampai pengoprasianya. Berikut penjelasan tahapan-tahapannya :
Sebuah database pasti memiliki user view. Pada tahapan ini user view akan diidentifikasi dan ditentukan perannya.
Implementation
Tahapan ini adalah tahapan yang sangat penting, karena
setelah dirancang, database tersebut akan direalisasikan. Database akan
dikonstruksi sesuai dengan desain yang ada (Menggunakan DDL, DML, dan 3GL/
4GL).
Database Design
Tahapan ini merupakan perancangan database secara logika dan
fisik pada suatu sistem database sesuai dengan sistem manajemen database yang
diinginkan. Database Design dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Logical Design, biasanya digunakan untuk ER/EER.
- Physical Design, biasanya digunakan untuk suatu DBMS.
Loading and Data Conversion
Dalam merancang sebuah database, pasti ada data lama yang
dibutuhkan untuk disimpan di database baru ini. Jadi pada tahap ini, data akan
dimasukkan ke database yang sudah disiapkan. Untuk data lama dengan format yang
berbeda, akan ada proses konversi data agar bisa menyesuaikan format baru.
Testing and Validasi
Di tahapan ini, sistem yang baru harus ditest dan divalidasi
(diperiksa keabsahannya). Akan dilakukan penilaian dengan kriteria:
Learnability, Performance, Robustness, Recoverability, Adaptability.
Control and Maintenance
Selama pengoperasi, sistem dikontrol dan diperlihara. Baik data maupun program aplikasi masih dapat terus tumbuh dan berkembang.
Basis Data
biasanya merupakan salah satu bagian dari suatu sistem informasi besar yang
antara lain terdiri dari:
• Data
• Perangkat
lunak DBMS
• Perangkat
keras komputer
• Perangkat
lunak dan sistem operasi komputer
• Program-program
aplikasi
• Pemrogram,
dll.
Proses design terdiri dari dua proses yang paralel yaitu:
• Proses
design dari data dan struktur dari basis data (data driven).
• Proses
design dari program aplikasi dan pemrosesan basis data (process driven).
Mengapa harus paralel? Karena proses tersebut saling
berhubungan, contohnya menentukan data item yang akan disimpan dalam basis data
tergantung dari aplikasi basis data tersebut, juga dalam menentukan struktur
dan akses path, design dari program aplikasi tergantung dari struktur basis
datanya, dan biasanya condong ke salah satu.
Proses design
basis data memiliki beberapa Phase, yaitu :
A. Pengumpulan dan analisa requirement
Proses identifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data
disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan
suatu sistem database,pertama-tama harus mengenal bagian-bagian lain dari
sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk para
pemakai yang ada dan para pemakai yang baru serta aplikasi-aplikasinya.
Kebutuhan-kebutuhan dari para pemakai dan aplikasi-aplikasi inilah yang
kemudian dikumpulkan dan dianalisa.
Berikut ini adalah aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan
analisa:
1. Menentukan
kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
2. Peninjauan dokumentasi yang ada
3. Daftar
pertanyaan dan wawancara
B. Design Basis Data Conceptual
Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan conceptual schema
untuk database yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering
menggunakan sebuah high-level data model seperti ER/EER model selama fase ini.
Dalam conceptual schema, kita harus merinci aplikasi-aplikasi database yang
diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin.
Tahap design database secara conceptual mempunyai 2
aktifitas pararel :
1. Design Schema Conceptual, menguji kebutuhan-kebutuhan
data dari suatu database yang merupakan hasil dari fase 1, dan menghasilkan
sebuah conceptual database schema pada DBMS independent model data tingkat
tinggi seperti EER (Enhanced Entity Relationship) model.
Terdapat beberapa strategi dalam Design Schema Conceptual,
yaitu :
a. Top Down : Dimulai dengan beberapa high level entity type
dan akan dibagi lagi menjadi beberapa lower-level entity type dan relationship
type.
b. Bottom Up : Dimulai dengan atribut, dikelompokkan menjadi entity type dan relationship type, dan tambahkan relationship-relationship baru bila ada.
c. Inside Out : Berbentuk khusus dari bottom up, ditentukan entity type yang merupakan pusat atau bagian terpenting, lalu tambahkan entity type dan relationship lain yang berhubungan satu sama lain.
Space Utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file
database dan struktur-Struktur jalur akses.
Transaction throughput
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit
oleh sistem database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi
(misal, digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase
ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file
database.
Implementasi
Sistem Database
Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap,
kita dapat melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL
(Storage Definition Language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan
untuk membuat skema database dan file-file database (yang kosong) kemudian
database tsb dimuat (disatukan) dengan datanya.
Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumnya,
perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang datanya
yang kemudian dimasukkan ke database yang baru. Transaksi-transaksi database
sekarang harus dilaksanakan oleh para programmmer aplikasi.
Komentar
Posting Komentar